Law Student Association FH UTS Gelar Kajian: Menjadi Cendekia Hukum yang Bertakwa di Era Modern

20250724_103131

Sumbawa 01Agustus 2025, Himpunan Law Student Association (LSA) Program Studi Ilmu Huk Fakultas Hukum Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), kembali menghidupkan nuansa spiritual akademik dengan menyelenggarakan Kajian Islam bertajuk: “Menjadi Cendekia Hukum yang Bertakwa: Ilmu sebagai Jalan Meraih Ridho Allah”. Acara yang berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025. ini menghadirkan narasumber istimewa, Bapak Dr. Supriyadi, S.H.I., M.H.I., selaku Dekan Fakultas Hukum UTS. Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar LSA dalam menyeimbangkan antara pencapaian intelektual dan penguatan spiritual di lingkungan Fakultas Hukum. Tema yang diusung mencerminkan harapan besar agar mahasiswa tidak hanya menjadi insan akademis yang cerdas, namun juga memiliki kesadaran ilahiyah yang mendalam.

Dalam penyampainan, Bapak Dr. Supriyadi, S.H.I., M.H.I menegaskan bahwa ilmu hukum seharusnya tidak dipelajari semata-mata untuk mengejar jabatan atau status sosial, tetapi harus menjadi bagian dari pengabdian kepada nilai-nilai keadilan dan kebaikan yang dikehendaki oleh Allah SWT. “Menjadi sarjana hukum yang bertakwa bukan sekadar mengenal aturan positif, tetapi juga menjadikan ilmu sebagai amanah yang dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka, niat dan tujuan kita dalam menuntut ilmu harus lurus. Ilmu harus menjadi jalan ibadah, bukan sekadar ambisi,” tegas beliau di hadapan peserta kajian. Lebih lanjut, beliau juga menyinggung tantangan moral dan krisis integritas dalam dunia hukum saat ini. Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi generasi muda hukum untuk tidak hanya mempelajari teori dan praktik hukum, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual sebagai kompas dalam menjalankan peran di tengah masyarakat.

Suasana Kajian Penuh Antusiasme

Kajian ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Hukum UTS. Suasana hangat dan penuh khidmat terasa sejak awal acara. Para peserta terlihat aktif dalam menyimak materi, dan tak sedikit yang mengajukan pertanyaan kritis dan reflektif terkait relevansi ilmu hukum dengan nilai-nilai keislaman. Diskusi yang berlangsung juga membahas bagaimana seorang cendekia hukum bisa menghadirkan etika Islam dalam praktik hukum kontemporer. Beberapa mahasiswa juga menyampaikan pengalaman pribadi mereka dalam menjaga niat belajar, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga nilai-nilai spiritual di tengah tekanan akademik dan sosial.

LSA: Ruang Tumbuhnya Jiwa Spiritual Mahasiswa Hukum

Ketua LSA Fakultas Hukum dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin LSA yang bertujuan membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan rohani.“Di tengah dinamika kehidupan kampus, kami ingin menghadirkan ruang-ruang penguatan ruhiyah. LAS hadir bukan hanya sebagai wadah kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai media pembinaan karakter dan kesadaran moral bagi para calon sarjana hukum,” ujar Ketua LAS. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dalam berbagai bentuk, termasuk diskusi tematik, kelas tafsir hukum Islam, hingga mentoring spiritual mahasiswa.

Cendekia Bertakwa: Harapan Baru Dunia Hukum

Kajian ini menegaskan pentingnya peran mahasiswa hukum dalam menghadirkan wajah baru hukum Indonesia yang lebih manusiawi, adil, dan berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan. Ketika ilmu digenggam oleh pribadi yang bertakwa, maka hukum tidak lagi hanya menjadi alat kekuasaan, tetapi menjadi sarana untuk menegakkan kebenaran. Dengan terlaksananya kegiatan ini, Fakultas Hukum UTS meneguhkan komitmennya dalam mencetak generasi sarjana hukum yang tidak hanya profesional dan kritis, tetapi juga memiliki integritas dan kesadaran spiritual dalam menjalani profesi dan pengabdian kepada masyarakat.“Mari jadikan ilmu sebagai cahaya menuju ridho-Nya. Sebab, tak ada kemuliaan dalam ilmu kecuali bila ilmu itu menghantarkan kita lebih dekat kepada Sang Maha Pemilik Ilmu,” pungkas Supriyadi menutup kajian dengan pesan penuh makna.