Dosen Fakultas Hukum Universitas Teknologi Sumbawa Bapak Dr. Fitrah Hamdani, S.H., M.H. Resmi Dikukuhkan sebagai Doktor

Gambar-WhatsApp-2025-05-15-pukul-12.46.44_1f64b566-780x470

Sumbawa, 15 Mei 2025 — Dosen Fakultas Hukum Universitas Teknologi Sumbawa kembali menorehkan prestasi akademik. Bapak Dr. Fitrah Hamdani, S.H., M.H., berhasil meraih gelar doktor (S3) dan secara resmi dikukuhkan sebagai Doktor Ilmu Hukum di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, setelah menyelesaikan studi doktoralnya dengan predikat sangat memuaskan, pada 15 Mei 2025 di Ruang Seminar Lantai 5 Gedung Pascasarjana Universirtas Muhammadiyah Surakarta.

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Bapak Dr. Fitrah Hamdani, S.H.,M.H yang telah lama dikenal sebagai dosen yang berdedikasi tinggi dalam bidang hukum perdata dan hukum bisnis. Disertasinya yang berjudul “ Ilmu Hukum Profetik (Dialektika Norma Berkualitas Ought dalam Pure Theory of Law Hans Kelsen Perspektif Imam Al-Ghazali dalam Konsep Taklifi),” mendapat apresiasi tinggi dari tim penguji dan dianggap memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu hukum di Indonesia.

Dalam sambutannya, “Konsep ought menurut Kelsen hanya bersifat normatif dan netral. Ia tidak mempertimbangkan dimensi moral maupun nilai keagamaan,” ujarnya dalam presentasinya. Ia menegaskan bahwa perspektif Islam, khususnya dari Imam Al-Ghazali, menyajikan pendekatan berbeda. Menurut Al-Ghazali, norma taklifi memiliki bobot spiritual dan etis yang mendalam. “Hukum taklifi tidak hanya mengatur tindakan manusia, tetapi juga menuntun kesadaran dan akhlak,” jelasnya.

Fitrah kemudian menggunakan pendekatan filsafat hukum, terutama teori dialektika Hegel, untuk menyatukan dua kutub pemikiran. Hukum positivistik Kelsen ditempatkan sebagai tesis, sementara hukum profetik Al-Ghazali menjadi antitesis. Hasilnya adalah sintesis: Ilmu Hukum Profetik.

“Konsep ini tidak hanya berbasis rasionalitas atau pengalaman empiris. Ia juga berpijak pada intuisi murni dan kesadaran ilahiah,” ungkap Fitrah yang merupakan dosen Universitas Teknologi Sumbawa. Ia menyebutkan bahwa insan profetik adalah mereka yang mampu menghidupkan kesadaran ketuhanan dalam menegakkan keadilan. “Ini merupakan tunas baru yang perlu dirawat dan dikembangkan secara serius,” tegasnya.

Dekan Fakultas Hukum turut menyampaikan apresiasi dan harapan agar pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi para dosen lainnya untuk terus meningkatkan kualifikasi akademik dan kualitas pengajaran.

Dengan gelar doktor yang kini disandangnya, Dr. Fitrah Hamdani S.H., M.H diharapkan semakin aktif dalam kegiatan riset, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat, serta turut mendorong peningkatan mutu pendidikan hukum di Indonesia.